SEMINGGU YANG LALU
“Kok
kamu gitu sih sama aku?” Emma menangis sekencang-kencangnya sambil terus
memegang tangan Roni. “Emangnya salah aku apa? Toh berkali-kali udah kamu nunda
hari pernikahan kita, aku masih terima kok. Bingung aku! Bingung banget Ron!”.
Emma berdiam sejenak , meremas jemarinya yang terkulai lemas, mengambil nafas
sebentar, lalu berpaling mundur dari Roni. “Aku tahu…. Aku tahu! Ada yang salah
dari kamu beberapa minggu ini. Kamu kenapa?” Emma melangkah maju mendekati
Roni. “Aku salah apa?” Dengan amarahnya, ditariknya baju Roni sambil
memukul-mukul dadanya.
“Jawab…………………………!” Berteriak hingga tersungkur
dia ke tanah. “Ron…… Roni…… “ panggilnya pelan. “Sampai disini pun aku masih
tetap mencintaimu!” Berlutut Emma lemas di hadapan Roni.
Isi
pesan WA
14.05
Roni : Jadi kan kita ketemuan di tempat biasa?
14.07
Emma : Okay. Jam 5!.
“Kenalin
Sis, ini Emma! Emma, ini Siska! “. Selama beberapa menit mereka hanya berdiam.
“Kalian
mau order apa?” Roni memecah kesunyian.
“Aku
milo dingin aja” Emma menjawab ketus.
“Aku
juga!” Balas Siska.
“Kamu udah kerja Sis?” Emma menatapnya garang.
“Aku
baru tamat SMA jadi lagi nunggu pengumuman SBMPTN. Kalau kakak pasti udah kerja
yah?”
“O…….Jadi
kamu baru tamat SMA. BTW, Gak usah
panggil kakaklah! Panggil nama aja! Lagian kalau dari muka, kita kelihatan
seumuran kok! Kenal ama Roni gimana?”
“Proses
kenalannya itu lucu banget kak! Sumpah! Aku kalau inget aja bisa ketawa
sendiri. Jadi, Setahun yang lalu aku putus dari pacar aku, namanya Ronald. Aku
blok dia dari semua akun sosmed aku. Seminggu kemudian, aku ngerasa kayak
kangen banget sama dia. Jadi aku coba search
dari akun instagram aku. Eh, Pas aku ketik Ron, muncul banyak akun kan kak.
Aku coba follow semua akunnya. Aku mikirnya mungkin ada dari mereka yang bisa
nantinya dekat sama aku. Selang berapa menit, gak nyampek setengah jam, Roni follback aku, terus sering gitu komen di
story IG aku. Dia minta no WA, ngajak
aku keluar, terus hampir tiap malam kami teleponan. Yah, pada akhinya aku gak
bisa bilang gak waktu dia bilang pengen nikah sama aku”.
“Jadi……
kalian jadiannya kapan? Emma menatap Roni sinis.
“Dua
bulanan setelah aku putus kak. Delapan bulan yang lalu lah! Ya kan Ron?” Jawab
Siswa sambil merangkul Roni.
Emma
mengaduk milo yang di hadapannya sambil tersenyum-senyum kecil.
“Kakak
gimana dengan pacarnya? Roni cerita ke aku katanya seminggu lalu kakak baru
diputusin yah?”
“What?” Emma tertawa sekencang-kencangnya
sambil bertepuk tangan. “Emang bener yang dibilang Roni. Bener banget! Aku
diputusin sama pacar aku. Seminggu yang lalu!”.
Isi
pesan WA Roni dan Emma seminggu yang lalu.
19.00 Maaf!
Kalau aku udah buat kamu nangis kayak tadi.
19.03 Aku butuh penjelasan bukan kata maaf.
19.05 Aku harus jelasin apa?
19.08 Kenapa
kamu menjauh dari aku? Kamu ada perempuan lain.
19.10 Hemmmm…..
19.14 Bener
kata temen-temen aku selama ini? Tega kamu! Jahat kamu! Jahat………………..! Kamu
udah tahu jelas bahkan sangat jelas kalau aku saying banget sama kamu. Aku
cinta sama kamu. Tiga tahun loh Ron kita jalanin semuanya sama-sama. Gampang
banget kamu matahin hati aku. Cepat banget kamu mau ninggalin aku!
20.00 ………
20.01
Itu artinya apa Ron?
21.00
Panggilan tak terjawab
21.20
Kamu cuman baca aja? Gak mau angkat telp aku juga? Okay, aku mau ketemu dengan
ceweknya sekalian sama kamu juga.
21.21 Ngapain?
Kamu udah tua! Jangan buat masalah lah!
21.22
Kita ketemuan bertiga atau aku labrak dia.
21.23
Okay. Berarti kita udah official putus.
Minggu depan di tempat biasa.
“Aku
ke toilet dulu yah. Kebelet banget tiba-tiba”.Siska terburu-buru beranjak.
“Mau
aku temenin gak?” Roni menarik tangan Siska. “Gak usahlah! Kasihan kak Emma
sendiri nanti. Ngobrol aja dulu!”.
Emma
melipat tangan, menatap Roni tajam! “Gara-gara dia kamu ninggalin aku?.
“
Seperti yang kamu lihatlah!” Jawab Roni tanpa merasa bersalah.
Emma
menghapus air mata yang perlahan mulai menjatuh di pipi. Di usap dengan kedua
tangannya. Bergerak dia mecodongkan badannya. “Kamu baru kenal udah ngajak dia
nikah yah?” Senyumnya kecil.
Roni
menyenderkan kedua siku lengannnya di atas meja. “Mau dibandingin sama dia? Itu
mau kamu? Okay! Dia gak ribet! Dia gak pernah mikir tentang pernikahan sampai
sedetil-detilnya. Gak pernah kayak nanya kalau berantem nyelesaiin masalahnya
gimana. Bagi uang gimana. Beli rumah kapan. Beli mobil kapan. Orang tua tinggal
sama siapa. Aku gak sanggup nanggepin pertanyaan kamu yang buat aku pusing.
Sedangkan dia, waktu aku ajak nikah, dia hanya bilang iya dan percaya kalau
semuanya bisa dibuat menjadi lebih sederhana. Dia juga lucu gak ngebosanin. Ada
aja cerita-cerita yang menarik gak kayak kamu! Manusia konstan.
“Sorry
agak lama! Tadi kebelet banget aku. Loh kok kak Emma udah banjir gitu? Kakak
masih ingat mantan kakak yah?” Siska berjalan mendekati Emma.
“Stop!” Emma beranjak dari kursinya
sesegera mungkin menghindar dari pelukan Siska.
“Kakak
kenapa? Apa yang kakak rasain sekarang aku ngerti kok aku juga pernah patah
hati!”
Emma
menatap Roni dengan air matanya yang terus berderai. Dihapusnya cepat-cepat,
bangkit dia tegar menghadapi kenyataan bahwa segala kenangan yang dibelakang
memang harus buru-buru ditinggalkan. Ditatapnya Roni sekali lagi. “Tenang! Aku
baik-baik aja. Semoga……” Ditariknya
napas begitu dalam. “ Semoga kamu keterima di Universitas favorit kamu”
Emma meninggalkan mereka dengan sepercik senyuman.